The Way You Look
Senin, 18 Januari 2016
Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun sekolah yang
ke-68, ada berbagai kegiatan yang diadakan mulai dari yang namanya porseni, pembukaan
liga sepakbola, lomba band dan lomba menghias tumpeng. Sebetulnya, acaranya
cukup menarik dan begitu meriah, tapi seseorang justru menyita perhatianku.
Orang itu masih sama seperti ceritaku pada artikel sebelumnya, ia adalah ‘Lelaki yang selalu memintaku untuk memanggil dirinya dengan sebutan “mas” ’.
Orang itu masih sama seperti ceritaku pada artikel sebelumnya, ia adalah ‘Lelaki yang selalu memintaku untuk memanggil dirinya dengan sebutan “mas” ’.
Lelaki pertama yang berhasil mendekati dan mencuri hatiku
pada masa SMA-ku ini. Lelaki pertama pula yang berhasil memboncengi dan
mengantarku hingga sampai rumah. Rasanya sudah hampir setengah tahun aku
mengenalmu, tapi apa yang terjadi diantara kita sudah tak lagi sama seperti
beberapa bulan lalu saat pertama kali kenal dan kenyataannya hingga saat ini
aku masih belum bisa melupakanmu walau sedikitpun tak pernah berhasil.
Dan satu kenyataan lagi yang kutemukan hari ini, yang
membuatku semakin tak bisa melupakanmu adalah tatapan hangatmu yang masih
selalu sama ketika kita berpapasan dan ketika kita berada di satu tempat yang
dapat dijangkau oleh pandangan masing-masing.
Ketika itu, aku sedang melihat band-band yang sedang tampil
di atas panggung. Aku tak sengaja melihatmu sedang berjalan kesana kemari,
entah apa yang kau kerjakan, kau terlihat begitu sibuk mengurusi acara yang
sedang berlangsung, ya aku tau kau memang panitia acara jadi wajar saja jika
kau terus berkeliaran dan nampak sibuk. Tapi, ditengah kesibukanmu itu aku
beberapa kali menangkap mata itu tengah mengarah padaku, ya mata kita bertemu tapi dengan singkat saling membuang pandang
begitu tertangkap basah sedang memperhatikan satu sama lain. Hal itu terjadi
hingga beberapa kali dan yang aku lihat bahwa kau selalu berada disekitarku
selama aku berada di area panggung, beberapa kali kau terlihat berlalu lalang
disekitarku, ketika aku berpindah tempat mendekati panggung;berusaha menghindarimu, kau justru kembali berlalu
lalang didekatku, mencoba menerobos sekumpulan manusia yang ada ditempat itu.
Dan terakhir yang aku lihat, kau berdiri didekat salah satu stand makanan
bersama seorang lelaki yang merupakan anggota osis seangkatanku dan kembali
terlihat tengah memandang kearahku dari tempatmu berdiri dan menunjuk kearahku
sesekali. Aku sedikit merasa takut begitu kau menunjuk-nunjuk kearahku bersama
lelaki itu. Setelah itu, aku memilih untuk menjauh dari area panggung dan
berdiri didekat tempat lomba menghias tumpeng, kau kembali mendekat kearah meja
untuk lomba tumpeng dengan alasan menghampiri salah satu perempuan yang
kuyakini adalah teman satu kelasmu. Aku tak mengerti dengan sikapmu yang
seperti ini. Setelah itu, aku dan teman-temanku kembali ke kelas dan tak lagi
kembali ke area panggung dengan alasan lelah dan panas.
Satu lagi,
Beberapa hari setelah acara tersebut, aku menemukan sebuah foto yang berhasil membuatku kehilangan nafas hingga membuatku teramat sesak menahan air mata yang mati-matian ku jaga agar tak mengalir begitu saja dari kedua mataku. Aku menemukan foto dirimu bersama kekasih baru-mu itu di media sosial milik kekasihmu, foto itu diambil ketika acara berlangsung, kau dengan kemeja batik dan name tag sebagai panitia acara, sedangkan ia memakai pakaian adat dari Aceh untuk penampilan tari saman dari ekstra yang ia ikuti. Ya, selamat untuk kalian berdua. Selamat telah membuatku patah hati yang teramat dalam.
Semoga langgeng, ya!
Semoga langgeng, ya!
Teruntuk,