21 November

Dulu,
Di hari itu selalu jadi hari yang paling aku nantikan setiap tahunnya

Dulu,
Di hari itu selalu ada orang-orang yang paling aku sayangi dan menyayangiku

Dulu, 
Di hari itu selalu ada ucapan dan doa dari orang-orang yang aku sayangi dan menyayangiku

Dulu,
Di hari itu selalu ada kue Black Forest kesukaanku yang hadir sebagai pemanis dan pertanda bertambahnya usiaku

Dulu,
Di hari itu selalu ada kado dan hadiah yang memang aku harapkan ketika itu, seolah-olah impianku terkabulkan, aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan

Dulu sekali,
Aku ingat selalu memiliki memori tersendiri pada tiap peringatan hari ulang tahunku. Seperti misalnya, pada ulang tahunku yang ke-2 dirayakan hanya dengan mama dan bapak di asrama polisi yang sempit, namun terasa hangat karena hanya ada keluarga kecilku didalamnya. Ulang tahun berikutnya hingga memasuki Taman Kanak-Kanak lebih banyak dihabiskan masih bersama kedua orang tuaku, tapi kali ini selalu kita rayakan dengan pergi makan ice cream di toko ice cream favoritku di kota itu yang terkenal dengan sebutan "Es Krim Ahong" dekat asrama polisi tempat kita tinggal sebelum akhirnya kami memiliki rumah dan memiliki adik baru yang lahir di tahun 2004. Atau misalnya, pada saat aku mulai memasuki Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, masa-masa aku beranjak dewasa yang mulai banyak aku habiskan pula merayakan ulang tahunku bersama teman-teman, tetangga teman main, hingga mengundang lelaki spesial yang saat itu mengisi hatiku. Aku ingat pula, setiap tahunnya selalu berganti-ganti lelaki spesial yang aku undang pada perayaan ulang tahunku HHH entahlah betapa mudahnya aku jatuh cinta dengan seseorang ketika itu dan dengan berani mendekati lebih dulu. Dan masih banyak lagi kenangan yang tak terlupakan, semuanya tersimpan dalam memori ingatanku, begitu pula tersimpan oleh tangkapan kamera yang masih aku simpan foto-foto dan videonya, bahkan banyak juga yang tersimpan dalam album foto yang tersimpan di rumah.

Jika ditanya, bagaimana momen ulang tahunku saat ini..
Aku tidak tahu ingin menulis apa atau bercerita apa, karena memang tak ada lagi momen-momen yang dapat aku simpan dalam ingatanku pada hari ulang tahunku saat ini, bahkan tak lagi ada sejak kepergian mama di tahun 2016. Satu-satunya kenangan terakhir yang aku buat adalah pada ulang tahunku yang ke-17 tahun di tahun 2016 setelah kepergian mama kala itu, aku hanya mengundang teman-teman satu kelasku di SMA untuk makan bersama dan menciptakan momen untukku sendiri. Tidak begitu spesial, namun aku senang sekaligus bangga pada diriku sendiri, karena sejak kepergian mama, aku selalu mencoba menciptakan kenangan dan momen bahagiaku sendiri, tak lagi momen bahagia tersebut tercipta oleh orang lain, TIDAK! Tapi, aku sendiri yang menciptakannya. 

Pada ulang tahun ke-21 kali ini, tidak ada hal spesial apapun, karena aku pun tak berniat menciptakan momen bahagia. Ulang tahun kali ini hanya aku lewati seperti hari-hari biasa, tanpa ucapan selamat dari kerabat dan teman-teman, hanya ucapan dari bapak dan adik. Ya, hanya begitu..
Dan sedikit sahabat dekat yang mengucapkan—sedikit terlambat—pada keesokan harinya, tak apa karena aku sudah sering menemukan teman-temanku yang salah mengira tanggal ulang tahunku HAHAA tak masalah, aku tahu hari ulang tahunku memang sulit diingat hingga banyak sekali yang mengira aku berulang tahun pada hari berikutnya di tanggal 22 November.

Namun, aku sangat mengapresiasi dan senang merasa masih ada segelintir orang-orang yang mau berusaha mengingat hari ulang tahunku dan bersusah payah mengucapkan selamat dan doa-doa padaku. Terima kasih untuk sahabat-sahabat yang mengucapkan pada dini hari di 22 November ini, kalian mengirimkan tepat pada kesedihanku dini hari yang memikirkan bagaimana aku menjalani hari ulang tahunku kali ini dengan begitu saja, yang tiba-tiba sudah berlalu tanpa ucapan dan doa-doa dari orang lain selain bapak dan adik yang aku miliki saat ini—keluarga yang aku miliki saat ini.