Aku Harus Jujur
Aku terdiam dalam keramaian. Aku tak sedang melihat
keramaian disekitarku. Tapi, aku sedang berfikir dimana letak kesalahanku. Aku
tak habis fikir jika semuanya akan jadi seperti ini.
Kita baru saja menjadi seorang sahabat, tapi mengapa saat
ini hubungan kita merenggang? Tak bisa bercanda bersama lagi. Tak bisa
membicarakan hal-hal yang tidak penting dari sekedar rapat DPR. Tak bisa
berjalan bersama sambil bergandengan tangan seperti sahabat-sahabat lainnya?
Aku pikir, kita baru saja menjadi seorang sahabat yang selalu ada satu sama
lain. Tapi ternyata, mungkin tidak.
Hari ini, sikapmu aneh padaku. Aku sudah tau. Aku juga sudah
yakin. Pasti kau akan marah setelah kejadian kemarin, setelah aku berkata
jujur, setelah aku mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang aku rasakan saat
ini bahwa aku (juga) mencintai lelaki yang kau cintai. Maaf! Perasaan ini
muncul seketika saat kau mengatakan padaku bahwa lelaki yang kau cintai itu
menyukaiku. Perasaan ini terus muncul dalam benakku. Ditambah lagi saat kau
terus-terusan memojokkan aku dan terus mengatakan bahwa dia (lelaki yang kau
cinta) menyukaiku. Sedangkan, kau sendiri pun menyukainya bukan? Aku tau kau
sendiri pun terasa sesak saat mengatakan hal itu. Aku juga tau ini menyakitkan
untukmu. Tapi, lebih baik aku jujur padamu dari awal daripada tidak sama
sekali. Atau daripada kamu mengetahui yang sebenarnya di akhir dan kamu
mengetahui itu bukan dari aku melainkan dari orang lain. Mungkin itu akan lebih
menyakitkan lagi untukmu.
Aku kecewa padamu. Kau bilang, kau takkan marah padaku jika
aku menyukai lelaki itu. Kau bilang, kau takkan marah bukan? Tapi, mengapa hari
ini kau menjauhi aku? Mengapa? Kau marah padaku? Iya tentu saja kau marah. Aku mengerti.
Aku sudah paham. Aku sudah menduga pasti kau akan marah padaku. Dan benar! Inilah
resiko yang harus aku terima jika aku jujur. Tapi rasanya, semua terasa salah. Salah
jika aku berkata yang sebenarnya padamu. Salah (juga) jika aku tidak mengatakan
yang sebenarnya padamu. Semua serba salah.
Wajar saja jika hari ini kau menjauhiku. Kau pasti sangat
marah. Sangat terpukul dan tak bisa menerimanya. Aku memakluminya. Maka dari itu, aku sengaja tak
mendekatimu hari ini. Aku memilih untuk sendiri terlebih dahulu. Memilih untuk berdiam
diri ditengah keramaian pagi itu. Aku lebih memilih untuk bergabung dengan
teman lainnya. Aku hanya tak ingin jika aku akan semakin sedih jika aku terus ingin
bersamamu padahal kau tak menginginkan aku berada disampingmu. Aku minta maaf atas
sikapku hari ini terhadapmu. Aku juga minta maaf atas segala kejujuranku ini. Aku
hanya ingin mencoba peka terhadap dia (lelaki yang kau cinta). Aku melakukannya
karna aku pernah merasakan bagaimana sakitnya saat orang yang kau cintai
itu tidak peka terhadapmu. Aku pernah merasakan itu dan aku hanya tak ingin ia (lelaki yang kau cinta) merasakan apa yang telah aku rasakan karna itu menyakitkan. AKU HANYA INGIN MENCOBA PEKA! Apa itu salah?
Hari ini, kau pasti sangat bosan karna melihat aku ada
dilapangan pertandingan volly itu dan dia (lelaki yang kau cinta) juga ada
dilapangan pertandingan volly itu disudut lain. Dan kau pasti juga tau, jika saat itu kami saling menatap
diam-diam, lalu memalingkan muka ketika salah satu diantara kami melihatnya. Entahlah
ini hanya perasaanku saja atau memang benar? Maaf! Aku tak bermaksud membuatmu semakin marah. Tak bermaksud memanas-manasimu. Aku hanya ingin berkata jujur, berkata apa adanya, bahwa kau harus tau yang sebenarnya. Inilah yang terjadi diantara kami.
Aku sudah membaca ocehanmu di twitter hari ini. Pasti ocehan
itu tertuju padaku. Iya aku sudah tau jika kau akan berperilaku seperti ini
padaku. Maaf! Hanya karna lelaki itu kita jadi seperti ini. Aku minta maaf! Tapi,
bukannya kau tau bahwa dia (lelaki yang kau cinta) belum pasti menyukaiku. Itu semua
hanya sekedar khayalan pahitmu saja, kan? Sebuah khayalan yang mungkin kau tak
pernah berharap itu akan menjadi nyata. Maaf, aku menyukai lelaki yang kau
cintai. Tapi, percayalah bahwa mungkin sebenarnya dilubuk hati dia yang paling
dalam. Hanya ada namamu disana. Hanya kamu perempuan yang dia cintai. Bukan aku.
Percayalah, kawan! (:
Aku ingin setelah ini, kita akan kembali menjadi seorang sahabat
layaknya dahulu sebelum kita mengenal cinta pada lelaki yang tak tau apa-apa
itu. Aku menyayangimu, kawan!♥(:
Ini dia lirik lagunya..
Kerispatih - Aku Harus Jujur
maafkan kali ini
aku harus jujurkau harus tau
siapa aku sebenarnya
terfikir dalam ingatku
tentang cinta terlarang
selama ini ku pendam
jangan salahkan keadaan ini sayang
semua adalah keterbatasan ku saja
tak mampu menjadi yang kau mau
aku mencoba dan aku tak mampu
Reff:
tak bisa lagi mencintaimu
dengan sisi lainku
aku tak sanggup jadi biasa
aku tak sanggup
tak ada satupun yang mungkin bisa
terima kau seperti aku
mohon jangan salahkan aku lagi
ini aku yang sebenarnya
aku mencoba dan ku tak mampu
tak mampu menjadi yang kau mau
aku tak sanggup
*repeat reff
maafkan kali ini
aku harus jujur